Selasa, 02 Desember 2014 di 18.40 Diposting oleh Yulius Adi 0 Comments

Judul : Merdeka - Di Sunda Kelapa
Penerbit : Koloni
Penulis : Octo, Bayu, dan Seta

Komentar
Komik kedua sequel dari komik Merdeka Di Bukit Selarong ini merupakan komik sejarah yang mengajarkan tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda. Komik kedua ini kalau menurut saya lebih baik dari pada komik pertamanya. Dengan konsep gambar yang lebih halus dan cerita yang lebih lucu serta berbagai fakta - fakta sejarah perjuangan Fatahillah. Munculnya pasukan bawah laut sangat menghibur dan kreatif apalagi dengan penjelasan penjelasan yang menarik. Gambar kapal perang di jaman portugis digambarkan dengan jelas serta strategi serangan fatahilah yang bisa kita lihat di Museum Keprajuritan TMII diceritakan kembali di komik ini dengan alur cerita yang menarik.  
 
Kelebihan 
- Gambar yang lebih lucu dan unik.
- Banyak fakta sejarah yang diungkap di buku ini sehingga baik untuk pengenalan sejarah.
- Cerita sangat menghibur.
- Munculnya strategi yang terkenal dari Fatahilah dapat menghancurkan kapal portugis.
- Menumbuhkan rasa nasionalisme di dalam diri anak - anak.

Saran
- Bila kisah asal - usul Fatahillah diungkap lebih banyak lagi akan lebih menambah pengetahuan sejarah kita.
- Munculnya bangsa Belanda, padahal era Fatahilah adalah era sebelum Belanda datang ke Nusantara. (Fatahilah hidup 100 tahun sebelum Belanda datang ke Nusantara)
- Peran kerajaan - kerajaan yang membantu Fatahilah seperti Samudra Pasai dan Demak kurang di eksplor.

Overall
- Buku ini sangat baik untuk mengenalkan perjuangan bangsa Indonesia khususnya sejarah DKI Jakarta.


Pecinta Komik
Yulius (emje)
 
Resensi
Ketika Dani dan teman sekelompok tugas sekolah mengunjungi tugu proklamasi, mereka terkejut melihat kondisi tugu yang memprihatinkan. Suara hati Dani yang kecewa atas keadaan ini didengar oleh salah satu roh yang bersemayam di dalam tugu dan membawa mereka ke dunia buatan berisi perjuangan para pahlawan nasional. Mereka terjebak di sana dan harus ikut berjuang bersama para pahlawan nasional demi bisa kembali ke dunia nyata…

Setelah berhasil membantu Pangeran Dipenogoro, Dani dan kawan-kawan menjadi tawanan kapal penjual budak! Ternyata kini mereka berada di Sunda Kelapa, era pertempuran dahsyat Fatahillah melawan penjajah Portugis!
 
 

 

0 Responses so far.

Posting Komentar